You are currently viewing Kesinambungan Antara Manusia dan Robotika

Kesinambungan Antara Manusia dan Robotika

Seiring dengan kemajuan teknologi dalam dunia industri. Sedikit banyak sangat berpengaruh pada paradigma masyarakat tentang tugas dan fungsi manusia yang sedikit demi sedikit perannya sebagai operator digantikan oleh mesin dan robotika. Kondisi ini memang sangat dilematis, disatu sisi sudah menjadi kebutuhan zaman dan meningkatkan efisiensi namun akan mengorbankan kinerja manusia itu sendiri sehingga akan terjadi pengurangan tenaga kerja secara besar-besaran.

 

Berikut ini pembahasan mengenai pro dan kontra yang mungkin saja terjadi akibat pemahaman yang salah mengenai automation, antara lain:

  • Adanya keluhan dari para usahawan (businessman) bahwa automation membutuhkan investasi yang cukup besar sehingga biaya produksi menjadi sangat mahal. Dilihat dari harga mesin-mesin ini secara relatif memang benar, akan tetapi dengan mesin-mesin yang otomatis tersebut dapat dihasilkan produk dalam jumlah yang cukup besar, sehingga biaya per unit dalam jangka panjang menjadi lebih murah. Dengan biaya per unit lebih rendah, maka ini berarti menempatkan perusahaan pada suatu tingkat persaingan yang lebih baik. Mekanisasi dan automation harus tetap digunakan oleh perusahaan-perusahaan/industri, karena melalui mekanisasi dan automation ini perusahaan/industri tersebut dapat mempertahankan tingkat persaingan/kompetisi dan tingkat efisiensinya.
  • Terdapatnya pendapat yang mengatakan bahwa dengan adanya automation maka akan menimbulkan pengangguran yang hebat karena setiap perbaikan/kemajuan teknologi akan mengurangi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan tertentu, sehingga banyak buruh yang dipecat. Pendapat ini sebenarnya tidak benar, karena penggunaan automation dilakukan di dalam kegiatan-kegiatan di mana para pekerja sendiri tidak mampu mengerjakannya. Jadi dalam hal ini automation digunakan sebagai pengganti manusia di mana manusia tidak sanggup. Disamping itu dengan adanya automation terdapat banyak lapangan pekerjaan baru yang muncul, sehingga ada pertambahan tenaga kerja yang cukup besar akibat adanya automation.
  • Adanya keluhan bahwa biaya perawatan (maintenance) dari mesin-mesin yang otomatis sangat mahal, karena untuk kegiatan maintenance di samping dibutuhkan tenaga-tenaga ahli dan peralatan lengkap, juga harus dilakukan secara teratur yang bersifat prefentive. Walaupun secara keseluruhan pernyataan tersebut benar, tetapi dari pengalaman ternyata dengan jumlah yang besar, maka biaya maintenance per unit produk menjadi lebih rendah.
  • Adanya Pendapat yang menyatakan bahwa automation akan menimbulkan “excess capacity” yang dapat mengakibatkan keadaan depresi. Pendapat ini sebenarnya tidak benar, karena para pengusaha akan memprodusir suatu barang apabila barang tersebut dapat terjual atau akan dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu ia tidak akan memproduksi suatu berang dalam jumlah yang besar apabila tidak dapat terjual. Untuk mengatasi hal ini maka biasanya para pengusaha memproduksi barang dengan menggunakan perencanaan yang didasarkan atas peramalan penjualan.
  • Ditemuinya keluhan yang menyatakan bahwa automation dapat menyebabkan turunnya semangat kerja para pekerja, karena pekerjaan yang dilakukan menjemukan (monoton). Keluhan ini sebenarnya tidak benar, karena mesin-mesin yang otomatis memberikan lapangan pekerjaan yang baru dan pekerjaan-pekerjaan routine sudah digantikan dan dilakukan oleh mesin. Dalam hal ini pekerjaan-pekerjaan yang dihadapi para pekerja/karyawan sebagian besar hanya merupakan pekerjaan-pekerjaan melayani instrument/mesin-mesin, sehingga automation memberikan kemungkinan bagi karyawan untuk mendapatkan banyak waktu luang (istirahat) untuk menikmati hasil-hasil pekerjaannya.